Suatu hari Iwan dan isterinya seperti biasa pulang dari kantor berjalan kaki menuju terminal.
Tapi ada sesuatu luar biasa yang berlaku pada hari itu. Cuaca panas menjadi lebih panas buat Iwan karena terjebak dalam kepadatan orang di jalan.
Iwan : Gemes... Jalan tidak pernah penuh begini, kenapa bisa sepadat hari ini! Mana panas lagi.
Isteri : Sabar Yah, mungkin sedang ada perbaikan jalan.
Iwan berkata sambil marah-marah, “Sabar!, Sabar! Sabar! Itu aja yang kamu tau!”
Kepadatan jalan di depan masih tidak bergerak. Malah orang ramai makin berkumpul membuat jalanan tambah macet.
Iwan berpikir, “Wah ga bisa dibiarin ni. Aku harus berbuat sesuatu.”
Iwan lalu mengajak istrinya berjalan menuju ke kumpulan orang yang menyebabkan macet dan bertanya apa yang terjadi. Ada seorang yang menyahut sedang ada kecelakaan. Lalu Iwan pun timbul ide dan menjerit, "Minggir, minggir. Aku abangnya!!!!!!!!. Minggir, Akuuuu abangggggggnyaaaa!!!!!!”
Orang ramai yang berkumpul mulai bergerak memberi jalan buat Iwan sambil saling memandang dengan tatapan bingung.
Dalam hati Iwan bangga dan berkata, “Boleh juga ide aku niii”.
Tetapi ketika berhasil menembus keramaian orang, Iwan sangat kaget sampe matanya bulat keluar, setelah melihat kondisi malang adik yang baru diakuinya.
Iwan meratap sambil menutup muka dengan tapak tangannya.Dalam hati dia berkata, “Oh! Malu banget aku karena adikku seekor monyet!!!!!! !”
